SDN 3 Banjar Anyar Mengadakan Workshop Pembelajaran Berdiferensiasi

Sesuai dengan program sekolah yang sudah di sosialisasikan sebelumnya, maka SD Negeri 3 Banjar Anyar mengadakan workshop. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari program Implementasi Pembelajaran Berdiferensiasi di SD Negeri 3 Banjar Anyar. Workshop dilaksanakan selama dua hari yaitu Senin dan Selasa (3-4 Oktober 2022).

Workshop ini mengambil tema "Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid melalui Pembelajaran Berdiferensiasi". Peserta workshop adalah guru di SD Negeri 3 Banjar Anyar.


Pada hari pertama agendanya adalah pemaparan materi dari narasumber yaitu Kepala SD Negeri 3 Anyar. Pak Seno memaparkan materi terkait pembelajaran berdiferensiasi. Materi presentasi dapat di lihat pada file di bawah ini. 

             


Pemaparan materi berlangsung dengan cukup lancar. Pada saat pemaparan materi Pak Seno juga menggunakan video yang diakses pada Platform Merdeka Mengajar. Seperti video di bawah ini. 


Selain menggunakan power poin dan video, Pak Seno juga membuat infografis sederhana yang di buat di Canva terkait materi Pembelajaran Berdiferensiasi seperti di bawah ini:

Sebelum kegiatan workshop hari pertama berakhir, Pak Seno memberikan soal seputar materi di Quizizz. Kemudian dilanjutkan dengan refleksi kegiatan. Dokumentasi video kegiatan workhsop hari pertama (tidak full terekam karena memori HP penuh) dapat dilihat pada video berikut.



***
Pada hari kedua agendanya adalah membuat pemetaan kebutuhan belajar siswa dan menyusun RPP/modul ajar. Di awal kegiatan, Pak Seno mengajak guru untuk mengingat kembali materi yang sudah dibahas pada pertemuan sebelumnya. Guru berhasil menjawab pertanyaan yang berikan. 

Pada sesi berikutnya adalah pemetaan kebutuhan belajar siswa. Seperti yang kita tahu, pemetaan kebutuhan belajar siswa dapat dilakukan dengan cara:
  • mengamati perilaku murid
  • mengidentifikasi pengetahuan awal
  • menggunakan berbagai bentuk asesmen formatif, termasuk juga asesmen awal
  • berbicara dengan guru murid sebelumnya
  • membaca rapor murid dari kelas mereka sebelumnya
  • mereview dan melakukan refleksi terhadap praktik pengajaran
Pada pemetaan kebutuhan ini Pak Seno membuat format supaya memudahkan guru dalam melakukan pemetaan. Guru melakukan pemetaan dengan cara mengingat kembali perilaku murid dalam keseharian dan juga dengan berbicara kepada guru di kelas sebelumnya. Pak Seno sebagai kepala sekolah sekaligus narasumber memberikan pendampingan kepada guru ketika melakukan pemetaan. Berikut hasil pemetaan dari guru: 

 


Setelah guru melakukan pemetaan, Pak Seno melanjutkan agenda dengan mengajak guru menyusun RPP/modul ajar yang mengintegrasikan pembelajaran berdiferensiasi di dalamnya. Pak Seno membimbing guru dalam membuatnya. Pada kesempatan itu pula Pak Seno mengajak guru untuk membuat RPP/modul ajar dengan 3 komponen yaitu tujuan, langkah pembelajaran, dan penilaian/asesmen.

Berikut dokumentasi ketika pendampingan penyusunan RPP/modul ajar.

Pada saat workshop hari kedua juga memanfaatkan video dari Platform Merdeka Mengajar supaya mengingatkan kembali materi pembeljaran berdiferensiasi.

Sebelum workshop berakhir, Pak Seno mengajak guru-guru untuk merefleksikan kegiatan yang sudah berlangsung. Secara keseluruhan workshop hari kedua berjalan dengan lancar, berikut dokumentasi kegiatan workshop hari kedua:



***
Kesimpulan:
Kegiatan workshop selama dua hari berjalan dengan lancar. Workshop menghasilkan dua produk yaitu pemetaan kebutuhan belajar dan juga RPP/modul ajar.

Peran Kepala Sekolah dlam workshop ini:
  1. Menjadi narasumber kegiatan
  2. Membimbing guru memetakan kebutuhan belajar
  3. Membimbing guru menyusun RPP/modul ajar pembelajaran berdiferensiasi
Kendala: 
Beberapa guru mengalami kesulitan dalam menyusun RPP/modul ajar yang mengintegrasikan pembelajaran berdiferensiasi.

Solusi:
Kepala sekolah sebagai narasumber membimbing guru yang mengalami kendala.

***


Penulis:
Karseno, S.Pd., M.Pd

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MPLS HARI KE-1 SD Negeri 3 Banjar Anyar

"BISA!" Program Sekolah Baru