Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2022

Bu Kadek: Pengalaman yang Paling Berkesan

Nama saya Ni Made Nurmiati. Dulu tiga tahun yang lalu saya pernah mengajar/sebagai wali kelas IV. Saya menjadi wali kelas IV selama tiga tahun. Pada waktu itu saya punya siswa 14 orang. Saya sangat berkesn sekali mengajar. Ada dua orang siswa yang belum bisa baca, jangankan baca huruf belum hafal. Saya merasa kecewa juga dengan peraturan sekolah, katanya tidak boleh meninggalkan kelas. Siswa harus naik 100%. Coba bayangkan sudah kelas IV belum hafal huruf. Setiap istirahat saya latih menulis huruf sambil menghafal, dan setiap hari Sabtu jam ekstra saya gunakan untuk melatih khusus dua orang siswa tersebut. Sudah berjalan satu semester (6 bulan) anak tersebut baru hafal huruf, belum bisa merangkai terus saya latih seperti kelas I membaca dua kata, sambil membaca saya bawakan media misalnya saya ambil buku, pensil, kulit rokok, dsb di suruh nulis lalu membacanya. Kalau dia di suruh gabung belajar di kelas satu dianya tidak mau, katanya malu. Nah kata malu ini saya terus bilang kepadanya,

Bu Rani: Pengalaman Paling Berkesan selama Saya menjadi Guru

Pada awal saya menjadi guru, saya sangat ragu apakah nanti saya mampu atau tidak menjadi guru.  Mengingat latar belakang pendidikan saya bukanlah seorang guru. Ketika pertama kali saya masuk ke sekolah ini untuk mengajar, saya bingung apa yang harus saya lakukan. Sampai suatu hari salah satu rekan guru mengajak saya masuk kelas I dan memperlihatkan saya bagaimana cara mengajar di kelas. Pada saat itu saya  melihat anak murid yang belajar begitu semangat dan senang ketika dikatakan akan ada guru baru yang mengajar kelas I.  Saat itu seketika saya merasa terharu dan mata saya sampai berkaca-kaca karena mereka menyambut saya dengan begitu antusias. Disanalah hati saya terketuk bahwa saya memang harus menjadi seorang guru. Selain dulu hal ini adalah cita-cita dari ornag tua saya, supaya saya menajdi guru. Akan tetapi dulu saya selalu saja menolaknya. Dan di sini ada sedikit penyesalan yang saya rasakan, mengapa saya baru saat ini menjadi guru? Ada pertanyaan seperti itu yang muncul di bena

Bu Dewa Ayu: Pengalaman yang Berkesan di Kelas VI

Om Swastiastu. Saya Ni Dewa Ayu Ketut Suastiniwati salah satu guru di SD Negeri 3 Banjar Anyar. Di tahun pelajaran 2022/2023 saya kembali mendapat tugas mengajar sebagai wali kelas VI yang sebelumnya di masa pandemi saya semoat 2 tahun tugas mengajar di kelas III, di mana pembelajaran di masa pandemi terlaksana secara daring. Seperti biasa di awal tahun pelajaran sata bentuk struktur kelas dan sebagainya. Dengan penyampaian kepada siswa kelas VI mengenai aturan sekolah maupun aturan kelas yang semsetinya ditaati oleh semua siswa kelas VI. Beberapa minggu  berlangsung saya mengajr di kelas VI saya rasakan besar sekali dampak dari masa pandemi yang kita lewati terutama di bidang pendidikan. Siswa kelas VI yang saya bimbing masih butuh peningkatan dalam kedisiplinan. Beberapa siswa hampir selalu tidak memperhatikan peraturan sekolah walaupun keyakinan kelas sudah di pajang di dinding kelas. Ada beberapa siswa kelas VI yang sering tidak disiplin berbicara ataupun berperilaku, bahkan sering

Cerita Diva

Hai..Nama saya Ni Luh Gede Satyawati. Saya seorang guru SD. Saat ini saya mengajar di SD Negeri 3 Banjar Anyar. Saya ingin berbagi pengalaman mengajar saya melalui kisah sederhana ini. Orang bilang p engalaman adalah salah satu guru yang terbaik. Maka m enjadi seorang guru adalah pengalaman yang sangat menarik dan salah satu pengalaman saya yang penuh dengan makna. Bukan berarti pengalaman yang lain tidak baik dan menyenangkan, tetapi menjadi seorang guru mempunyai kepuasan dan kebanggaan tersendiri. Dimana kebanggaan menjadi seorang guru adalah ketika melihat anak didiknya berhasil meraih cita-citanya dan anak didiknya selalu ingat akan apa yang telah diajarkan untuk kebaikan anak didiknya. Beranjak dari hal inilah, mengingatkan saya pada seorang anak didik saya yang bernama Diva. Pada waktu itu saya masih mengajar di SD 2 Bangli yang ada di Baturiti. Lokasinya memang agak jauh dari kota. Anak-anak Jalan kaki tiap paginya. Saat itu saya mengajar Bahasa Inggris dari kela

Mengajar di SD Memang sangat Unik

Saya bekerja sebagai guru dan mengajar di SD Negeri 3 Banjar Anyar. Sebelumnya saya mengajar di SMP Negeri 3 Kediri. Mengajar siswa SMP dengan SD sangat jauh berbeda. Dimana mengajar siswa SMP bagi saya lebih mudah dibandingkan mengajar anak SD. Siswa SMP sudah mempunyai karakter yang mandiri dan lebih disiplin. Sehingga kita lebih mudah mengarahkan, mendidik dan mengajar mereka. Kadang kitapun bisa belajar dari pengalaman mereka. Sedangkan anak SD masih senang bermain dan baru mengenal suasana pendidikan formal. Selain itu masih ada anak-anak yang belum bisa membaca dan menulis. Pengalaman mengajar di Sekolah Dasar memang sangat unik juga, kadang menyenangkan dan kadang juga menyedihkan. Mengajar pada prinsipnya adalah membimbing siswa dalam kegiatan proses belajar mengajar di kelas. Sungguh sangat menyenangkan ketika sedang mengajar di kelas, karena ada interaksi dan komunikasi antara guru dan siswa. Tetapi ada juga yang tidak menyenangkan melihat karakter siswa yang berbeda-beda

Menjadi Wali Kelas 1 saat Belajar Daring

Tugas guru dalam mengajar adalah memberikan pelajaran kepada anak – anak didik. Tujuan memberikan pelajaran ialah untuk menerapkan hal – hal yang telah diberikan kepada anak didik supaya bisa dipahami. Ketika mengajar terkadang kita merasa kesal karena terkadang kita merasa kesal karena terkadang anak didik tidak bisa diam mengikuti pelajaran, ada yang mengganggu temannya tersebut menangis dan hal – hal nakal lainnya. Tugas Guru dalam mengajar sangat berat selain menanamkan materi kepada anak didik juga menanamkan konsep kedisiplinan . Apalagi kita mengajar dikelas kecil yang harus menanamkan materi dan konsep membaca dan menulis. Kita seorang guru harus benar – benar menjadi contoh dan panutan terhadap anak didik kita. Pengalaman yang paling berkesan selama saya menjadi Guru adalah Ketika saya menjadi Guru Wali Kelas I karena saat itu di SD N 3 Banjar Anyar kekurangan Guru Kelas. Dimana mengajar murid kelas I SD membutuhkan suara dan tenaga ekstra   karena karakteristik   anak di